Februari 17, 2012

It depends on your choice

Semua yang kita dapatkan dan alami dalam hidup ini berbanding lurus dengan apa yang telah kita perbuat. Seperti kata pepatah "siapa yang menanam, dia yang akan menuai hasilnya". Setiap perbuatan merupakan hasil dari pilihan kita. Dari awal kita membuka mata di pagi hari, kita sudah dihadapkan pada pilihan-pilihan. Misalnya, kita terbangun di pagi hari karena alarm yang kita set sendiri sebelum tidur, alarm menunjukkan pukul 3 dini hari karena kita berniat untuk belajar untuk ujian besok pagi, di sini kita dihadapkan pada pilihan, apakah akhirnya kita bangun dan belajar atau mematikan alarm dan kembali tidur. Semua pilihan mempunyai konsekuensinya sendiri. Jika kita bangun dan mulai belajar, semua berjalan sesuai rencana (dengan catatan "jangan belajar sambil tiduran" karena metode itu amat sangat gak cocok sama aku yang akhirnya semua isi catatan berpindah ke alam mimpi), tetapi jika kita memutuskan untuk kembali ke dalam pelukan selimut yang hangat dan menjanjikan mimpi-mimpi indah, semuanya menjadi kacau ketika kita bangun nanti. Belum belajar dan tidak siap untuk menghadapi ujian.

Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan setiap menit, setiap jam, setiap hari. Dan keputusan-keputusan yang kita ambil itu sangat menentukan masa depan kita. Salah ambil keputusan maka it's all over. Sebenernya, dalam mengambil keputusan kita harus konsisten terhadap komitmen kita. Apa tujuan hidup kita? Kenapa kita melakukan ini? Apa usaha kita untuk mencapai tujuan itu? Bagaimana cara mengatasi gangguan dalam usaha mewujudkan mimpi kita?

Apa gangguan terbesar dalam hidup yang dapat menghambat segalanya???? "MALAS" (jeng jeng jeng). Everybody knows that. Malas adalah setan nomor satu dalam hidup yang mengalir di setiap sel-sel darah manusia, yang akan menyebar ke seluruh bagian tubuh, mempengaruhi otak, mempengaruhi sistem syaraf, mempengaruhi seluruh sistem fisiologi tubuh, dann bahkan mempengaruhi psikis, ini yang akan mengacaukan segalanya.

Kita semua tahu malas adalah musuh terbesar, tapi kadang kita menyerah dan membiarkan kemalasan berlarut-larut yang sebenarnya kita menggali lubang sendiri. Bagaimana cara mengatasi malas?? itu tergantung pada diri sendiri. Tergantung pada komitmen pada diri sendiri. Seberapa besar kita ingin memperbaiki hidup, seberapa besar kita ingin mencapai tujuan kita, dan seberapa tangguh kita dapat berjuang untuk meraihnya.

Guys, ayo sama-sama melawan rasa malas yang menyerang dari dalam tubuh. Ayo kita bersama-sama mewujudkan mimpi-mimpi yang kita punya. Ayo sama-sama membuat keputusan yang tepat yang dapat membuat hidup kita menjadi lebih baik. Jangan biarkan malas menguasai hidup kita.

Mulailah usaha kita dengan bangun pagi. Seperti sebuah twit dari seorang yang saya kagumi, yaitu Dian Pelangi, "don't let the sun caught you on the bed". Itu berarti bangunlah sepagi mungkin, kalau perlu bangunlah sebelum matahari terbit. Biar rejeki gak dipatok ayam. hehe.. I know it's maybe a lil hard, but if we're not start it now, then when?? Mumpung masih ada waktu untuk merubah hidup, dude. Lakukan yang terbaik dalam semua kegiatan yang kita lakukan. :)

3 komentar:

Titik Efianti mengatakan...

"Semua pilihan mempunyai konsekuensinya sendiri. Jika kita bangun dan mulai belajar, semua berjalan sesuai rencana (dengan catatan "jangan belajar sambil tiduran" karena metode itu amat sangat gak cocok sama aku yang akhirnya semua isi catatan berpindah ke alam mimpi), tetapi jika kita memutuskan untuk kembali ke dalam pelukan selimut yang hangat dan menjanjikan mimpi-mimpi indah, semuanya menjadi kacau ketika kita bangun nanti. Belum belajar dan tidak siap untuk menghadapi ujian."

Setuju banget A,sangat benar!!Terutama buat pelajaran atau mata kuliah yg "teorriiii" sekali...
Good advice sist!!!

Nova Gupita Dersonolo mengatakan...

hahahhaha..iya ef..bener banget..terutama buat mata kuliah yang sifatnya sangat teori..hehe..

eria mengatakan...

stju bgt nov..
pilihan kita mnentukan hasil yg kita peroleh..

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Chocoffe