skip to main |
skip to sidebar
Kadang ketika sedang berdiam diri, aku selalu berpikir "aku berbeda dengan aku yang dulu". Dulu semasa masih sekolah SD, SMP, SMA aku selalu bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpiku. Bahkan terkadang mimpi-mimpiku itu di luar batas. Benar-benar mimpi karena sangat sulit untuk diwujudkan, seperti bertemu Westlife, jalan-jalan di depan istana Birmingham sama Nicky Byrne, atau ketika westlife konser tiba-tiba Nicky ngajak aku ke panggung then serenade me..hahahahha.. Mimpi-mimpiku sebatas westlife memang. Yah, itu zaman SD waktu aku lagi gandrung-gandrungnya sama boyband satu itu. Sampai-sampai tanda tanganku aja njiplak Nicky Byrne..hahahahaha.. Tapi ada satu mimpiku waktu SD yang paling realistis, yaitu aku harus berhasil masuk ke SMA Negeri 1 Purbalingga. Harus pokoknya!!!! Mimpi itu tercetus ketika kelas 6 SD, aku dan beberapa teman sekelas ditunjuk sebagai petugas upacara pembukaan PON (Pekan Olahraga Nasional) [entah yang keberapa] tingkat Kabupaten Purbalingga. Nah latihan upacaranya diadakan di SMA N 1 Purbalingga. Kebayang kan anak SD latihan di SMA yang paling favorit di kotaku..hmmmmmm.. Pada saat itu aku melihat SMA 1 PBG tu benar-benar "wow". Di samping itu, mamah dan kakakku juga dulunya sekolah di sana. Aku bener-bener kagum sama SMA 1. Mulai saat itu aku mulai pasang target. Aku harus masuk SMA 1!!!! Lulus SD aku ga masuk SMP N 1 Purbalingga yang merupakan SMP favorit di kotaku. Karena zaman itu cara masuk SMP-nya pake tes. Sebenernya aku yakin bisa masuk SMP 1 tapi mamah sama bapak memaksaku buat tes di SMP 2 karena letaknya yang hanya beberapa langkah dari rumahku..hmmmmm.. Aku menuruti kedua orang tuaku. Tapi walaupun aku sekolah di SMP 2, itu tidak menghalangiku untuk tetap mewujudkan mimpiku masuk SMA 1 karena lumayan banyak juga alumnus SMP 2 yang masuk SMA 1. Dan aku harus menjadi salah satu dari mereka!!!!
Aku belajar banyak dari SMP 2 ini. Aku menjadi anggota OSIS selama 2 periode dan belajar banyak sekali hal. Selain dari hal akademik, aku juga belajar hal lain seperti Pramuka, basket, organisasi, soft skill, dll. Aku juga ikut beberapa lomba-lomba tingkat Kabupaten. Lomba siswa teladan, lomba mata pelajaran, Lomba majalah dinding dan lain-lain. Walaupun aku tidak meraih juara, tetapi urutanku lumayan. Masuk 5 besar. Tapi ketidakberuntungan menghampiriku. Ujian Nasional SMP diadakan dan unfortunately SMP-ku dapat bantuan dari pemerintah karena program CTL (Contextual Teaching and Learning). Dimana ujian nasional kita diharuskan berbeda dengan sekolah-sekloah lain. Selain SMP-ku ada dua SMP lain yang menerima nasib sama. Alhasil ujianku berbeda dengan sekolah lain. Ujian nasional sekolah lain soalnya semuanya adalah pilihan ganda, sedangkan untuk sekolah yang CTL soalnya ada pilihan ganda, isian singkat, dan essay panjang. Itu untuk mata pelajaran MTK, B. Indonesia, B. Inggris, Fisika, Biologi..hmmmmmm.. Aku bener-bener belajar sekuat tenaga. Aku ga boleh gagal sama sekali. Nilaiku harus bagus dan harus bisa masuk SMA 1, walaupun jalan yg ditempuh harus lebih terjal karena ada CTL itu. Tapi aku harus bisa. Pokoknya harus bisa.Ketika nilai keluar aku senang karena nilaiku termasuk tinggi. Tapi ketika aku tahu nilai-nilai dari SMP lain yang gak CTL, aku mulai terpuruk. Ternyata kalau dibandingkan SMP lain yang gak CTL nilaiku termasuk biasa aja. what?? Dan parahnya, hampir semua anak di Purbalingga tujuan utamanya adalah SMA 1 terutama buat SMP-SMP yang favorit. Aku terpuruk. Aku hampir putus asa waktu itu. Impianku dari SD ga boleh gagal. SMA 1 adalah satu-satunya SMA yang jadi impianku. Aku ga pernah bayangin aku sekolah di SMA selain SMA 1. Setiap hari aku berdoa, tiap hari aku nangis-nangis, sampai-sampai mamah sama bapak juga "nelangsa" ngeliat aku dan marah-marah sama SMP-ku. Sumpah aku sedih banget waktu itu. Itu impianku. Sampai akhirnya hari penutupan pendaftaran tiba dan hari itu juga hari pengumuman. Dari hari pertama sampai terakhir memang nilaiku masih masuk range dan masih aman. Tapi tetep aja ketar-ketir. Sampai akhir waktu penutupan pendaftaran nilaiku masih aman. Dan akhirnya aku berhasil masuk SMA 1. Alhamdulillah ya Allah. aku sujud syukur.
Berhasilnya aku masuk SMA 1 itu bukan akhir dari perjuanganku. Dengan aku berhasil masuk SMA 1 aku harus bisa membuktikan diri kepada dunia kalau aku mampu bersaing dengan anak-anak pintar di sekolah ini walaupun aku bukan dari SMP favorit. Aku harus lebih giat lagi. Aku ga mau air mata yang udah aku keluarin gara-gara takut ga keterima terbuang sia-sia. Aku belajar sekuat tenaga. Aku bener-bener gila balajar zaman SMA dulu. Belajar di rumah, sorenya les, ulangan harus belajar sungguh-sungguh. Pokoknya aku ga boleh membiarkan diriku ikut remidi. Aku ga boleh remidi. Sampai akhirnya aku dapat ranking yg cukup memuaskan dan orang tuaku seneng banget. Itu berlanjut sampai aku kelas 3 SMA. Selain itu, aku ikut menjadi anggota di Pramuka dan setelah melalui berbagai macam rintangan dan halangan aku berhasil menjadi Bantara. Tapi sekarang, aku ngerasa beda banget. Dari zaman kuliah semester 3, belajarku gak kaya dulu lagi. mimpi-mimpiku hanya sebatas mimpi karena aku ga berusaha buat mewujudkannnya. Padahal mimpi-mimpiku sekarang lebih realistis dibanding dulu. Jujur aku kecewa sama diriku sendiri. Aku jadi orang pemalas. Ya Allah, aku ga boleh kya gini terus. Mulai semster 5 aku sadar lagi. nilaiku mulai naik lagi. tapi tetep aja ada beberapa nilai yg masih pas-pasan gara-gara kebodohanku gak belajar maksimal. Ya Allah, aku pengen semangat belajarku kaya dulu lagi. pantang menyerah walaupun usahaku terhalang beberapa hal. Aku pengen jadi aku yang dulu lagi.
x